Kamis, 27 Agustus 2015

Aku Tidak Mau Berjabat Tangan dengannya Bukan Karena Dia Kudisan

MOZAF - Ulama besar yang dikenal telah melanglang buana hingga ke Eropa, India dan jazirah Arab, pembela tauhid dan sunnah di masa silam yang berasal dari daerah Maghrib, Syaikh Muhammad Taqiyuddin Al Hilali (wafat: 1407H) pernah menceritakan sebuah kisah beliau dan muridnya Syaikh ‘Abdul Bari Az Zawawi yang berasal dari daerah Muskat, ‘Uman (daerah sebelah timur Saudi Arabia)  dan ketika itu Syaikh Al Hilali adalah guru besar di fakultas sastra Arab di India.  Ada kisah menarik antara Syaikh Al Hilali dengan saudara dari Syaikh Az Zawawi yang dapat kita tarik ibroh mengenai aturan bergaul dengan wanita non mahrom.
Syaikh Al Hilali berkata, “Syaikh Zawawi memiliki saudara yang tinggal di Karachi dan saudaranya tersebut adalah seorang pedagang besar. Syaikh Zawawi pernah berkata pada Syaikh Al Hilali, “Aku berharap jika engkau ke Karachi, mampirlah ke saudaraku (yang pedagang besar tadi). Engkau tidak perlu singgah di hotel”. Syaikh Al Hilali pun mendapatkan alamat pedagang tersebut. Ia pun mencari-cari dan mendapatkannya. Syaikh Al Hilali melihat bahwa pedagang tadi benar-benar memperhatikan shalatnya, beliau pun gembira. Kemudian beliau dan pedagang tadi naik kendaraan dan pergi ke rumah pedagang tersebut.  
Masya Allah … rumah pedagang tersebut benar-benar seperti istana, di sekelilingnya terdapat taman. Lantas Syaikh Al Hilali duduk di kursi di taman itu sambil membaca koran. Kemudian beliau merasa ada sesuatu yang berdiri di samping beliau kala itu. Ternyata seorang pria (yaitu pedagang tadi) dan di sampingnya ada seorang wanita yang tidak berjilbab dengan baju lengan pendek dan rok yang nampak betis. Wanita tersebut kemudian menyodorkan tangannya kepadanya untuk bersalaman.  Beliau pun membungkus tangannya dengan kain penutup kepala (qutroh) dan menyodorkan tangannya kepada wanita tersebut dan menyalaminya. Ternyata wanita tersebut marah dan berlalu pergi. Lantas pedagang tadi berkata padanya, “Mengapa engkau sampai mengejek istriku?
Syaikh pun berkata,  “Jika ada penghinaan, maka engkau sebenarnya yang merendahkan istrimu.” Ia membalas, “Kenapa engkau enggan berjabat tangan dengannya, apakah di tangannya ada kudis?” Syaikh menjawab, “Bukan seperti itu. Engkau keliru. Aku berpendapat bahwa seluruh jasad wanita haram disentuh oleh pria yang bukan mahromnya dan itu tidak boleh dilakukan.” Ia pun terus berdebat dengan Syaikh hingga terpatahkan setiap argumennya.
***
Perlu diketahui, Syaikh Al Hilali berpendapat bahwa  berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahrom haram, namun masih dibolehkan jika ada pembatas seperti kain. Namun tidak demikian dengan pendapat ulama lainnya seperti ulama Hambali yang melarang menjabat tangan wanita yang bukan mahrom baik dengan adanya kain atau tidak. ‘Ala kullin, intinya, Syaikh rahimahullah berpendapat haramnya berjabat tangan dengan wanita. Inilah yang diajarkan oleh Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika membai’at, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah bersalaman dengan seorang wanita pun.  Kenapa demikian? Karena itulah wanita, benar-benar dimuliakan dalam ajaran Islam. Wanita dalam Islam adalah ibarat ratu. Adakah yang berani nyelonong-nyelonong dan menjabat tangan seorang ratu –seperti Ratu Elizabeth-? Tentu saja tidak berani. Demikianlah kemuliaan wanita di dalam Islam.
Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri melarang laki-laki menyentuh wanita yang bukan mahromnya sebagaimana dalam sabdanya,
لأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لا تَحِلُّ لَهُ
Ditusuknya kepala seseorang dengan pasak dari besi, sungguh lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang bukan mahramnya.” (HR. Thobroni dalam Mu’jam Al Kabir 20: 211. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih). Hadits ini sudah menunjukkan kerasnya ancaman perbuatan tersebut, walau hadits tersebut dipermasalahkan keshahihannya oleh ulama lainnya.

Kisah di atas diterjemahkan darihttp://www.alhilali.net/index.php?c=3&p=2&f=44

KSU, Riyadh, KSA, 20 Rabiul Awwal 1433 H

Tiga Pertanyaan Pemuda Shalih untuk Calon Istri

MOZAF - Ini adalah sebuah kisah tentang seorang pemuda shalih yang sedang mencari calon pendamping hidupnya. Meskipun belum diketahui pasti apakah ini kisah nyata atau fiktif, namun semoga pelajaran yang terkandung di dalamnya dapat bermanfaat bagi para muslimah terutama yang belum menikah.

Semoga kisah ini dapat menginspirasi dan menjadi renungan bagi para muslimah untuk selalu memperbaiki diri.

Ada seorang pemuda yang shalih, tampan, pendidikannya baik dan umurnya telah mencukupi untuk menikah. Kedua orangtuanya telah memberikan usulan calon istri padanya, namun semuanya ditolak oleh sang pemuda shalih. Tiap kali ada wanita yang dihadirkan di rumahnya, namun jawabannya selalu sama, "Dia bukanlah orangnya!"

Pemuda itu mengatakan bahwa kriteria yang diinginkannya adalah sosok muslimah yang religius dan taat menjalankan agamanya (shalihah). Kemudian orangtuanya menemukan sosok wanita yang dirasa memenuhi kriteria pemuda itu. Wanita yang dimaksud memang terlihat religius dan juga cantik.

Akhirnya wanita itu dipertemukan dengan pemuda shalih tersebut. Kemudian mereka berbincang-bincang dan pemuda tersebut mempersilakan sang gadis untuk bertanya apa saja pada dirinya. Kemudian, dengan semangat sang gadis banyak bertanya tentang pemuda tersebut. Tak satupun pertanyaan yang tidak dijawab oleh pemuda itu dengan ramah dan sopan, sehingga wanita itu merasa gembira. Namun, setelah cukup lama mengobrol si wanita mulai bosan dan berharap pemuda itu ganti menanyainya.

Lalu, pemuda itu berkata, "Aku hanya akan menanyakan tiga hal padamu,"

Sang Wanita girang, hanya tiga? "Okelah, silakan."

"Siapakah yang paling kamu cintai, yang kamu cintai melebihi siapa pun yang ada di dunia ini?"

Wanita itu menjawab dengan mantap,"Ibuku," Ini pertanyaan yang mudah, pikir si gadis.

"Kamu bilang, kamu banyak membaca Al-Quran, bisakah kamu memberitahuku surat mana yang kamu ketahui artinya?"

Wanita itu tersipu malu, dia tidak yakin akan menjawab karena dia belum banyak belajar tentang arti surat-surat dalam Al Quran yang dibacanya karena sibuk. Dia berjanji akan memelajarinya nanti.

"Aku telah dilamar untuk menikah dengan gadis-gadis yang jauh lebih cantik dan pintar daripada dirimu, mengapa saya harus menikahimu?"

Mendengar pertanyaan ketiga ini, sang wanita meradang dan mengadukan hal itu kepada orang tuanya perihal pertanyaan sang pemuda. Ia mengatakan pada orangtuanya bahwa dia tidak ingin menikahi pemuda itu karena dia telah menghina kecantikan dan kepintarannya.

Kemudian orangtua pemuda itu bertanya mengapa pemuda itu menyinggung perasaan gadis itu dan membuatnya sedemikian marah? Pemuda itu telah menyiapkan jawabannya sendiri.

Pertanyaan pertama, gadis itu mengatakan bahwa yang paling dia cintai adalah ibunya. Orangtuanya bertanya, "Apa yang salah dengan hal itu?" Pemuda itu menjawab, "Tidaklah dikatakan Muslim, hingga dia mencintai Allah dan RasulNya (shalallahualaihi wa sallam) melebihi siapa pun di dunia ini".

Jika seorang wanita mencintai Allah dan Nabi (shalallahualaihi wa sallam) lebih dari siapapun, dia akan mencintaiku dan menghormatiku, dan tetap setia padaku, karena cinta itu, dan ketakutannya kepada Allah Subhanahu wa Taala, dan kami akan berbagi cinta ini, karena cinta ini adalah yang lebih besar daripada nafsu untuk kecantikan.

Pertanyaan kedua, wanita itu bilang dia sibuk sehingga tidak sempat belajar Al Quran. Maka aku pikir semua manusia itu mati, kecuali mereka yang memiliki ilmu. Dia telah hidup selama 20 tahun dan tidak menemukan waktu untuk mencari ilmu, mengapa aku harus menikahi seorang wanita yang tidak mengetahui hak-hak dan kewajibannya, dan apa yang akan dia ajarkan kepada anak-anakku, kecuali bagaimana untuk menjadi lalai, karena wanita adalah madrasah (sekolah) dan guru terbaik. Dan seorang wanita yang tidak memiliki waktu untuk Allah, tidak akan memiliki waktu untuk suaminya.

Pertanyaan ketiga, wanita itu marah ketika aku bertanya apa yang membuatnya pantas untuk aku nikahi sedangkan telah banyak wanita yang datang lebih cantik lagi pintar daripada dia.

Orangtanya berkata bahwa itu sesuatu yang menyebalkan bagi seorang wanita. Pemuda itu menjawab, "Nabi (shalallahualaihi wa sallam) mengatakan Jangan marah, jangan marah, jangan marah, ketika ditanya bagaimana untuk menjadi shalih, karena kemarahan adalah datangnya dari setan. Jika seorang wanita tidak dapat mengontrol kemarahannya dengan orang asing yang baru saja ia temui, apakah kalian pikir dia akan dapat mengontrol amarah terhadap suaminya?

Pelajaran yang dapat diambil dari kisah diatas adalah dalam sebuah pernikahan hendaknya orang lebih mementingkan ilmu, bukan kecantikan. Beramal, bukan hanya berceramah atau membaca. Mudah memaafkan dan tidak gampang marah. Keshalihan dan ketaatan kepada Allah, bukan hanya nafsu.

Sedangkan memilih pasangan hendaknya adalah orang yang mencintai Allah SWT di atas segalanya yang ada di dunia ini, mencintai Rasulullah Saw di atas manusia yang lain, Memiliki ilmu islam dan mau beramal dengan ilmu tersebut, dapat mengontrol kemarahan, dan mudah diajak musyawarah atau berkomunikasi.

Rasulullah shalalahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya:"Wanita dinikahi karena empat hal, (pertama) karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Carilah yang agamanya baik, jika tidak maka kamu akan tersungkur fakir". (HR. Bukhori no. 5090, Muslim no. 1466). [ ]

Sumber fimadani

Sabtu, 01 Maret 2014

Senin, 07 Januari 2013

Hati-hati dengan HATI ....


         Seorang pria telungkup di tengah lapangan yang luas di bawah teriknya sinar matahari, dengan tas disampingnya. Lalu segerombolan orang menghampiri dan memeriksa keadaan pria tersebut. Meninggal, kata salah satu orang gerombolan tersebut. Mereka kemudian sepakat membuka tas disamping pria itu dan mencari tahu apa yang sebenarnya yang terjadi. Ternyata mereka semua berpikiran sama, andai tas itu terbuka sesaat sebelumnya, maka pria tersebut mungkin tidak meninggal dalam keadaan seperti ini.
            Apakah isi tas itu?? Hayo apa ayoo? Ternyata isi tas itu adalah parasut. Parasut itu gagal terbuka pada saat si pria melakukan terjun payung. Memang sangat menyedihkan dan naas. Parasut jadi penentu keselamatan jiwa para penerjun payung. Dan...begitu jugalah hati kita. Hati hanya akan berfungsi jika dalam keadaan terbuka, open heart-lah istilahnya gitu. Hati akan menjadi penyelamat. Kita akan menyerap petunjuk lebih mudah, menerima hidayah lebih mudah dan berprilaku lebih mulia. Jangan biarkan hati tertutup dengan butir-butiran kotoran hati, yang akan kian menebal jika tidak segera dibersihkan. Karena pada keadaan tertentu, kotoran hati tidak dapat dibersihkan dengan hanya sekali-dua kali kilapan 'wing porselen'!! Kotoran hati tersebut sudah menjadi bagian dari prilaku dan sikap keseharian manusia.
Oleh karena itu :
"Perhatikanlah  hatimu karena ia akan menjadi fikiranmu.
Perhatikanlah fikiranmu karena ia akan menjadi perkataanmu
.
Perhatikanlah perkataanmu karena ia akan menjadi perbuatanmu
.
Perhatikanlah perbuatanmu karena ia akan menjadi kebiasaanmu
.
Perhatikanlah kebiasaanmu karena ia akan menjadi karaktermu
.
Dan Perhatikanlah karaktermu karena ia akan menjadi lintasan hatimu
."
            Semuanya kembali kediri kita masing-masing. Tanyakan pada diri sendiri apa yang akan terlintas dalam hati kita pada saat ini, saat itu, dalam keadaan ini, dan jika berada dalam keadaan itu. Karena kalau bukan diri sendiri yang bertanya lalu siapa lagi.......??? Masa harus orang lain..hehe 'just try to do better’.
wallahualam bishshowab
Wassalam

sumber : andri aryadi


INDAHNYA KEBERSAMAAN by MOZAF-Slorok-Garum.wmv



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Video ini aku buat dari kumpulan kata-kata yang aku peroleh dari seorang temanku di SMEKENSA (dia mendapatkan kata-kata ini dari file powerpoint dari seorang Guru di SMEKENSA juga). Karena di dalam file tersebut ada sebuah kalimat “mungkin ada baiknya jika aku kembali membagikannya kepada teman-teman yang lain”, so aku jadi tertarik untuk membuatnya menjadi video ini dan membagikan kepada semua teman-temanku.

All suggestion and comment, please send to mozaarf.smartboy@gmail.com or www.facebook.com/mozaarf. So, semoga apa yang telah aku buat ini, agar bisa menjadi lebih baik untuk ke depannya dan bisa membawa manfaat bagi kita semua. Amiin . . .
Teman-teman bisa menonton video ini di Youtube dengan mengetikkan judulnya “Yang Tidak Bisa Diucapkan Papa by MOZAF-Slorok-Garum”.

Oh ya, bagi teman-teman yang ingin memiliki video ini bisa men-download secara gratis di website-ku, yaitu : https://sites.google.com/site/mozaarf/home/my-videos

Semoga video ini bermanfaat bagi teman-teman. . .
Terima kasih. . . :)

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Renungan IBU by MOZAF-Slorok-Garum.wmv



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

All suggestion and comment, please send to mozaarf.smartboy@gmail.com or www.facebook.com/mozaarf. So, semoga apa yang telah aku buat ini, agar bisa menjadi lebih baik untuk ke depannya dan bisa membawa manfaat bagi kita semua. Amiin . . .
Teman-teman bisa menonton video ini di Youtube dengan mengetikkan judulnya “Yang Tidak Bisa Diucapkan Papa by MOZAF-Slorok-Garum”.

Oh ya, bagi teman-teman yang ingin memiliki video ini bisa men-download secara gratis di website-ku, yaitu : https://sites.google.com/site/mozaarf/home/my-videos

Semoga video ini bermanfaat bagi teman-teman. . .
Terima kasih. . . :)

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh